PENDAMPING DI PENDAKIAN GUNUNG SEMERU Terdapat kebijakan baru dari TNBTS mengenai akses ke kawasan Semeru, yang mewajibkan setiap pendaki untuk memiliki Pendamping. Pendamping ini bukanlah guide atau porter, melainkan bertugas untuk mengawasi pendaki agar mematuhi peraturan yang ada. Hal ini mengingatkan saya pada peran Liaison Officer yang diperlukan saat mendaki gunung di Himalaya, terutama di ketinggian di atas 6500 mdpl.
Berikut adalah fungsi, tugas, dan tanggung jawab Liaison Officer:
1. Pengawasan Regulasi dan Izin:
– Memastikan semua pendaki memiliki izin resmi untuk mendaki.
– Menegakkan aturan pemerintah terkait lingkungan, keselamatan, dan logistik.
– Memastikan jumlah anggota tim, pemandu, dan kargo sesuai dengan dokumen izin.
2. Fasilitator Komunikasi:
– Menjadi penghubung antara pendaki dan otoritas lokal.
– Memberikan informasi mengenai perubahan kebijakan atau kondisi cuaca dari otoritas.
3. Pengelolaan Keamanan:
– Memastikan pendaki mematuhi standar keselamatan, termasuk penggunaan oksigen tambahan atau peralatan yang sesuai.
– Membantu dalam situasi darurat, termasuk evakuasi jika terjadi kecelakaan.
4. Pemantauan Lingkungan:
– Memastikan tim tidak meninggalkan sampah di gunung.
– Menegakkan kebijakan pemerintah terkait konservasi dan perlindungan lingkungan.
Setelah pendakian selesai, Liaison Officer diwajibkan untuk membuat laporan resmi kepada otoritas pemerintah, yang mencakup keberhasilan tim, kondisi lingkungan, dan kepatuhan terhadap regulasi.
Namun, sering kali muncul kontroversi dan masalah di lapangan, seperti:
– Partisipasi Pasif: Beberapa Liaison Officer hanya mengambil dokumen tanpa benar-benar ikut mendaki atau memantau di base camp. Hal ini sering menuai kritik karena dianggap hanya sebagai formalitas tanpa memberikan manfaat nyata.
– Biaya Tambahan untuk Pendaki: Pendaki sering mengeluhkan biaya tambahan untuk mendanai Liaison Officer, terutama karena mereka harus menanggung logistik dan pembayaran penuh.
– Ketidak efektifan dalam Pengawasan: Dalam beberapa kasus, Liaison Officer tidak cukup kompeten atau tidak terlibat dalam pengelolaan keamanan atau konservasi lingkungan.
Menurut saya, jika fungsi Pendamping di Semeru mirip dengan Liaison Officer, itu adalah langkah yang baik, asalkan tugas dan tanggung jawab mereka tidak hanya sebatas menemani. Seperti halnya Liaison Officer di Himalaya, tugas dan tanggung jawab mereka perlu disesuaikan dengan karakteristik Gunung Semeru. Rincian tugas dan tanggung jawab tersebut harus disosialisasikan dan dijalankan dengan baik, agar tidak terjadi kontroversi di lapangan seperti yang dialami oleh Liaison Officer di Himalaya.
Sebagai penutup, berikut adalah foto perjalanan saya dan teman-teman ke Semeru pada tahun 2004 (jika tidak salah). Ranukumbolo saat itu sepi, dan aturan masih sederhana.